Solo Traveling Low Budget Ala Backpacker 10D9N (Part 4) Taksim

"Stop looking for the happiness in the same  place you just lost it"

Day 6 ( tanggal 5 juni)
Pagi itu rasanya enggan bangun dari bed  karena aku musti packing  untuk pindah hotel. Baru sekitar hampir jam 10 AM, aku menuju ke resepsionis dan bertanya apa masih bisa breakfast. Ternyata sebenarnya jam breakfast sudah mau tutup, untungnya si bapak resepsionisnya baik dan mengijinkanku untuk breakfast.

Oh ya tempat breakfastnya jadi satu dengan cafe yang ada di hotel lantai satu. Menu breakfastnya hanya ada roti, buah zaitun dan mentega serta secangkir teh like normally breakfast in hostel.

Solo Traveling Low Budget Ala Backpacker 10D9N (Part 4) Taksim
menu breakfast di Sultan Hostel dan Guest House

Setelah selesai breakfast aku segera menuju ke kamar untuk mengambil koper dan check out. Sebelumnya aku sudah memesan taxi lewat aplikasi online BITaksi. Sebenarnya banyak juga taksi  offline yang lewat depan hotel, hanya saja aku parno dengan cerita - cerita scammer taksi di Istanbul dan Alhamdulilah setelah order berkali kali akhirnya dapat juga taksi yang aku pesan.

Awalnya kupikir tidak bisa menggunakan aplikasi ini mengingat aku tidak membeli simcard setempat, ternyata setelah di coba - coba bisa juga login via facebook dan tidak harus menggunakan sim card atau nomor telpon lokal. Oh ya, di Turki tidak ada Grab seperti di negara - negara Asia. Dulu ada Uber tapi sepertinya perijinanannya di suspened, tapi untungnya masih ada taxi online BITaksi.

Taksi mengantarkanku menuju Hotel Ramada Old City Istanbul, tempatku menginap selanjutnya. Sesampai disana baru sekitar jam 11 an, untungnya pihak hotel mengijinkankanku untuk early chek in...Alhamdulillah rejeki anak sholihah.

Solo Traveling Low Budget Ala Backpacker 10D9N (Part 4) Taksim
Ramada Old City Istanbul Hotel
Aku dapat kamar di lantai satu dengan jendela menghadap ke jalan utama. Memang sedikit agak bising tapi suka banget sama kamarnya yang bersih dan luas dengan bed yang comfy. Harga untuk 2 malam disini Rp. 1.144.600,- by Tiket.com dengan menggunakan kode promo.

Alhamdulilah bisa dibilang murah, mengingat Ramada ini hotel bintang 4 dan harganya nyaris sama dengan Sultan Hostel and Guest House, selain itu rate hotel di Istanbul rata - rata memang mahal. Tahu githu dari awal aku nginep disini..hiks.. ini hotel termewahku setelah nggembel berhari - hari.

magic com traveling
Setelah masak nasi goreng, makan dan sholat aku segera menuju stasiun tram (tramway istasyionu) yang kebetulan berada persis di depan hotel. eitss...pasti kalian bertanya - tanya
mengapa aku bisa masak di hotel..iyaahh, aku memang membawa magic com kecil biar lebih berhemat..he..

Findikzade Istasyonu depan Ramada Hotel
Di hari kedua lebaran stasiun sangat padat dan ramai sehingga agak susah untuk dapat kereta. Sepertinya hari ke dua lebaran biasa dimanfaatkan oleh penduduk Istanbul untuk berwisata bersama keluarga apalagi selama Idul Fitri gratis untuk seluruh moda transportasi di Istanbul.

Setelah menunggu agak lama, akhirnya bisa masuk juga ke dalam tram yang super padat penumpangnya. Lalu aku turun di Sultanahmet stasiun.

Hari ini rencananya  mau mengunjungi Hagia Shopia dan Topkapi Palace.  Untuk tiket masuknya aku membeli tiket paketan yang 3 destinasi (Hagia Sophia Museum, Topkapi Palace Musium dan Istanbul Archaeological Musium).

Tiket Musium
Harga tiketnya lumayan juga yaitu 135 lira dan tiket valid selama 72 jam sejak pembelian. Untuk kalian yang mau mengunjungi Topkapi lebih baik membeli tiket di booth dekat Hagia Shopia karena disitu antriannya tidak sepanjang di dalam area Topkapi palace. Dan kalau ingin mengunjungi beberapa lokasi, pilih tiket paketan ketimbang beli tiket satuan yang jatuhnya akan lebih mahal.

Hagia Shopia

Hagia Sophia

Lokasi pertama yang aku kunjungi adalah Hagia Sophia. Hagia Sophia atau Aya Sofya adalah sebuah bangunan bekas basilika, masjid, dan sekarang museum, di Istanbul, Republik Turki.

Pada awal dibangun pada tahun 537 M sampai 1453 M, bangunan ini merupakan katedral Ortodoks dan tempat kedudukan Patriark Ekumenis Konstantinopel kecuali pada tahun 1204 sampai 1261, Ketika tempat ini diubah oleh Pasukan Salib Keempat menjadi Katedral Katolik Roma di bawah kekuasaan Kekaisaran Latin Konstantinopel.

Pada masa kekuasaan Kesultanan Utsmani, bangunan ini menjadi masjid mulai 29 Mei 1453 sampai 1931 . Kemudian bangunan ini disekulerkan dan dibuka sebagai museum pada 1 Februari 1935 oleh Republik Turki.

Setelah puas berkeliling Hagia Shopia, Selanjutnya menuju Topkapi, disini antriannya juga lumayan panjang. Untung nya aku sudah beli tiket di luar jadi nggak perlu lagi antri di dalam yang ternyata antriannya lebih  panjang daripada di luar.

Topkapi Palace Musium

Topkapi Palace Musium

Topkapi ini tempatnya sangat luas ya..jadi  nggak bisa explore semua.  aku hanya menuju bagian ke tiga tempat penyimpanan peninggalan nabi Muhammad dan  para sahabat serta orang terdekat beliau.

Topkapi Palace Turki ini terletak  berada tidak jauh dari Hagia Sophia dan di pinggir selat Bosphorus. Istana di kelilingi tembok besar yang didalamnya  terdapat bangunan-bangunan tempat raja dan keluarganya.

Topkapi Palace dulunya adalah pusat pemerintahan Turki sekaligus istana yang merupakan salah satu peninggalan Turki Ustmani dan tempat tinggal Sultan Usmaniyah (Ottoman) selama lebih dari 600 tahun.  Kepentingan Istana Topkapi memudar pada akhir abad ke-17 karena sultan lebih suka menghabiskan waktu di istana baru mereka di Bosporus.

Pada tahun 1856, Sultan Abd-ul-Mejid I memindahkan kediamannya ke Istana Dolmabahçe. Sekarang menjadi daya tarik wisata dan berisi peninggalan suci penting dari dunia Muslim, termasuk pedang dan jubah Nabi Muhammad.

Secred Relics Topkapi palace

Sacred Relics Topkapi Palace

Tempat inilah yang WAJIB didatangi kalau ke Topkapi. Meskipun antrian lumayan panjang tapi benar benar worth. Karena disitulah tempat peninggalan para nabi dipajang.

Untuk pengunjung yang non muslim atau yang kebetulan berbaju pendek  diharuskan memakai sarung kepala atau selendang dan menutup kaki mereka dengan kain sarung untuk menghormati barang-barang peninggalan nabi-nabi tersebut.

Ruangan ini dulu adalah ruangan pribadi sultan. Sayangnya didalam ruangan ini dilarang memotret. Bahagia rasanya bisa melihat secara langsung peninggalan dari nabi Musa, Juga terdapat serban Nabi Yusuf, peninggalan Nabi Ibrahim, telapak kaki Nabi Muhammad, pedang Nabi Muhammad  dan para sahabat  termasuk pedang Khalid al-Walid, janggut Nabi Muhammad (saw), pakaian Fatimah az-Zahrah, Kunci-kunci Ka’bah, talang emas, pembungkus hajar aswad juga disimpan di ruangan ini.

Suasana terasa syahdu karena ada seorang qori yang sedang melantunkan ayat suci Al Qur’an. Konon kabarnya bacaan Al-Qur’an dilantunkan tanpa henti selama 24 jam nonstop selama lebih 407 tahun (antara tahun 1517-1924 M).

Keluar dari Sacred Relics Topkapi Palace, aku pergi mencari mushola yang lokasinya dekat selat Boshporus...beuhh, walaupun sudah mendekati summer, air wudhunya dingin banget.
Pemandangan indah di mushola yang paling kuingat adalah ketika melihat mas - mas ganteng sedang berdoa lama dan khusuk sekali...MasyaAllah..dalam hati aku berkata " sudah ganteng, sholat pula, dan do'anya lamaaaa banget"..jadi pengin kepo, sebenarnya doain apa sihh...hehe

Solo Traveling Low Budget Ala Backpacker 10D9N (Part 4) Taksim
Museum Arkeologi Istanbul

Museum Arkeologi Istanbul (Istanbul Archaeological Musium)

Sehabis sholat aku menuju Istanbul Archaeological Musium yang kebetulan searah jalan ke luar.  Museum ini terletak di Eminonu Istanbul Turki, deat Gulhane dan Istana Topkapi. Sebenarnya museum ini merupakan kumpulan dari 3 museum :
1. Museum Arkeologi (di bangunan utama)
2. Museum Orient Kuno
3. Museum Seni Islam

Musium ini memiliki banyak koleksi artefak Turki, Helenistik dan Romawi dan banyak yang dikumpulkan dari wilayah kekaisaran Ottoman.
Jam buka musium arkeologi Istanbul ini mulai pukul 09.00 s/d 19.00 dengan harga tiket 20 TL. Harap diingat kalau musium di Istanbul tutup setiap hari Senin.

Karena waktu sudah menjelang sore, jadi aku tidak berlama - lama di museum. Segera aku menuju jalan raya mencari stasiun tram terdekat. Jalanan macet dan trotoar ful orang - orang. Setelah ketemu stasiun tram aku menuju Taksim. Taksim ini merupakan square nya Istanbul. Kalau di kita mungkin disebutnya alun - alun.

Solo Traveling Low Budget Ala Backpacker 10D9N (Part 4) Taksim
Monumen Republik

Taksim Square

Taksim Square yang terletak di Istanbul sisi Eropa adalah tempat wisata dan distrik yang terkenal akan restoran, pertokoan, dan hotelnya. Taksim dianggap sebagai jantung Istanbul modern, dan merupakan stasiun utama jaringan Istanbul Metro.

Taksim Square juga merupakan tempat berdirinya Monumen Republik (bahasa Turki: Cumhuriyet Anıtı) yang dibuat oleh Pietro Canonica dan diresmikan pada tahun 1928. Monumen ini didirikan untuk mengenang lima tahun perayaan pendirian Republik Turki pada tahun 1923 setelah Perang Kemerdekaan Turki.

How to get Taksim Square from SultanAhmet?
Naik tram dari stasiun Gulhane jurusan Kabatas kemudian turun di Kabatas. Dari Kabatas jalan kaki  menuju Füniküler stasiun (ada petunjuk arahnya kok)
Füniküler merupakan underground train yang modern, namun mirip dengan Tünel. 

Perjalanan dengan Füniküler berasa cepat, baru naik tau tau sudah turun aja. Begitu keluar stasiun, langsung sampai di Taksim Square. Disitu aku cuma foto - Foto di monumen dan ngambil gambar disekitar Taksim Square dan karena memang sudah malam, makanya aku segera pulang.

Penat sudah petualangan seharian, akhirnya sampai hotel juga. But baru istirahat sebentar...tiba-tiba terjadilah kejadian yang tidak mengenakkan...*aku skip cerita ini*...intinya jangan mudah percaya sama orang apalagi yang dikenal dari online yaa...yang sok berpura pura baik menawarkan bantuan tapi ternyata ada udang dibalik rempeyek...

Sekitar jam 11 an aku iseng- iseng buka aplikasi Couchsurfing, ini pertama kalinya aku pakai aplikasi ini meskipun sudah lama gabung. Aku buka hangout dan ternyata banyak banget yang mau ngajakin hangout.

Kemudian aku cek cek semua pesan yang masuk ke inbox dan mengecek profilnya, apakah punya referensi yang bagus atau tidaknya. Setelah melihat referensi  akhirnya pilihan jatuh pada Ibrahim.

Kami janjian ketemu di hotel, lalu ngobrol sambil ngeteh sebentar. Karena memang sudah larut malam jadi kami tidak mengobrol lama.

Day 7 ( tanggal 6  juni)

Keesokan harinya aku masih belum ada planning mau ngapain dan mau kemana,  tapi ternyata Ibrahim whatapps aku, menawarkan untuk mengantar berkeliling. Aku bilang aku mau naik kapal di Selat Boshporus dan melihat sunset. So, pagi itu dia menjemput aku di hotel naik scooternya menuju Taksim.

Sesampai di Taksim square, motor di parkir di area Bundaran Taksim dan kami jalan kaki menuju Cathedral, Istiklal street dan Galata Tower. Di Galata tower cuma foto - foto aja,  sehabis itu kami berjalan kaki menuju pelabuhan Ortakoy, jauh banget jalannya karena mau naik bis juga macet.

Solo Traveling Low Budget Ala Backpacker 10D9N (Part 4) Taksim
Galata Tower
Setelah menempuh perjalanan berkilo kilo mungkin sekitar 8 Km (masih kuat juga ya aku...walaupun sebenarnya ngos-ngosan juga, apalagi orang Turki kalau jalan cepet banget dan langkahnya panjang - panjang..hmmm..), sampai juga kami ke pelabuhan.

Ternyata jadwal kapal berlayar masih sekitar 1 jam lagi. Jadi kami memutuskan untuk mencari makan siang dan sebelumnya kami  ke masjid dulu  untuk sholat. Masjidnya bagus banget dan posisinya itu menjorok kelaut. Nama masjidnya adalah Masjid Ortaköy.

Solo Traveling Low Budget Ala Backpacker 10D9N (Part 4) Taksim
Masjid Ortaköy 

Masjid Ortaköy

Masjid ini dibangun pada abad 18 oleh Mahmut Aga. Pembangunannya selesai pada thun 1855. Masjid Ortaköy didesain oleh arsitek Armenia, Garabet Balyan dan anaknya Nigogayos Balyan.

Masjid Ortaköy ini awalnya dinamakan Buyuk Mediciye Camii. Namun, karena lokasinya terletak di Ortakoy, masjid itu dinamakan sama dengan lokasinya berada.

Lokasi Masjid Ortaköy ini tepat berada di belakang Jembatan Bosphorus, jembatan yang menghubungkan Turki bagian Asia dan Eropa.

What must to do in Ortaköy?
Makan kumpir..must eat ya..blum ke Ortaköy kalau belum  nyobain kumfir.
Apa sih Kumpir? Kumpir ini semacam street foodnya Turki yang banyak dijual di booth. Kumpir terbuat dari kentang besar dan ukurannya benar benar jumbo yang dipanggang.

Kentang itu dibelah dua tanpa dikupas kulitnya lalu daging kentang tersebut diaduk dengan mentega dan dicampur dengan keju. Kalau mau bisa juga menambahkan berbagai macam topping sesuai selera. Pilihannya ada sosis daging, ayam, sayuran, jamur, salad, mayonais, saos tomat dan aneka topping aneh khas Turki lainnya.

Solo Traveling Low Budget Ala Backpacker 10D9N (Part 4) Taksim
Kumpir Ortakoy
Tapiiiiiiii....sumpah ini porsinya besar banget, kalau orang Indonesia ini porsi untuk 2 orang.
Untuk harganya sendiri sekitar 25 real..worth lahh...tapi kalau kelak punya kesempatan beli lagi, aku nggak mau  topping yang merah merah itu, rasanya aneh dilidahku..

Solo Traveling Low Budget Ala Backpacker 10D9N (Part 4) Taksim
Sunset di Bhosporus
Anyway, perut sudah kenyang dan kami segera mengantri untuk masuk ke kapal dan berlayar diselat Bhosporus menikmati sunset dan senja di Istanbul. Thanks to Ibrahim for helping me..made one of my dream come true.

Baca juga :
Solo Traveling Low Budget Ala Backpacker 10D9N (Part 3) Istanbul

Jadi untuk teman - teman yang hoby traveling jangan ragu untuk menggunakan aplikasi Couchsurfing untuk bertemu orang lokal yang juga menyukai traveling. Tapi tetep be careful dan pilih - pilih yang punya referensinya bagus ya...Happy traveling..

Solo Traveling Low Budget ke Turki Ala Backpacker 10D9N (Part 4) Taksim

Solo Traveling Low Budget Ala Backpacker 10D9N (Part 4) Taksim

"Stop looking for the happiness in the same  place you just lost it"

Day 6 ( tanggal 5 juni)
Pagi itu rasanya enggan bangun dari bed  karena aku musti packing  untuk pindah hotel. Baru sekitar hampir jam 10 AM, aku menuju ke resepsionis dan bertanya apa masih bisa breakfast. Ternyata sebenarnya jam breakfast sudah mau tutup, untungnya si bapak resepsionisnya baik dan mengijinkanku untuk breakfast.

Oh ya tempat breakfastnya jadi satu dengan cafe yang ada di hotel lantai satu. Menu breakfastnya hanya ada roti, buah zaitun dan mentega serta secangkir teh like normally breakfast in hostel.

Solo Traveling Low Budget Ala Backpacker 10D9N (Part 4) Taksim
menu breakfast di Sultan Hostel dan Guest House

Setelah selesai breakfast aku segera menuju ke kamar untuk mengambil koper dan check out. Sebelumnya aku sudah memesan taxi lewat aplikasi online BITaksi. Sebenarnya banyak juga taksi  offline yang lewat depan hotel, hanya saja aku parno dengan cerita - cerita scammer taksi di Istanbul dan Alhamdulilah setelah order berkali kali akhirnya dapat juga taksi yang aku pesan.

Awalnya kupikir tidak bisa menggunakan aplikasi ini mengingat aku tidak membeli simcard setempat, ternyata setelah di coba - coba bisa juga login via facebook dan tidak harus menggunakan sim card atau nomor telpon lokal. Oh ya, di Turki tidak ada Grab seperti di negara - negara Asia. Dulu ada Uber tapi sepertinya perijinanannya di suspened, tapi untungnya masih ada taxi online BITaksi.

Taksi mengantarkanku menuju Hotel Ramada Old City Istanbul, tempatku menginap selanjutnya. Sesampai disana baru sekitar jam 11 an, untungnya pihak hotel mengijinkankanku untuk early chek in...Alhamdulillah rejeki anak sholihah.

Solo Traveling Low Budget Ala Backpacker 10D9N (Part 4) Taksim
Ramada Old City Istanbul Hotel
Aku dapat kamar di lantai satu dengan jendela menghadap ke jalan utama. Memang sedikit agak bising tapi suka banget sama kamarnya yang bersih dan luas dengan bed yang comfy. Harga untuk 2 malam disini Rp. 1.144.600,- by Tiket.com dengan menggunakan kode promo.

Alhamdulilah bisa dibilang murah, mengingat Ramada ini hotel bintang 4 dan harganya nyaris sama dengan Sultan Hostel and Guest House, selain itu rate hotel di Istanbul rata - rata memang mahal. Tahu githu dari awal aku nginep disini..hiks.. ini hotel termewahku setelah nggembel berhari - hari.

magic com traveling
Setelah masak nasi goreng, makan dan sholat aku segera menuju stasiun tram (tramway istasyionu) yang kebetulan berada persis di depan hotel. eitss...pasti kalian bertanya - tanya
mengapa aku bisa masak di hotel..iyaahh, aku memang membawa magic com kecil biar lebih berhemat..he..

Findikzade Istasyonu depan Ramada Hotel
Di hari kedua lebaran stasiun sangat padat dan ramai sehingga agak susah untuk dapat kereta. Sepertinya hari ke dua lebaran biasa dimanfaatkan oleh penduduk Istanbul untuk berwisata bersama keluarga apalagi selama Idul Fitri gratis untuk seluruh moda transportasi di Istanbul.

Setelah menunggu agak lama, akhirnya bisa masuk juga ke dalam tram yang super padat penumpangnya. Lalu aku turun di Sultanahmet stasiun.

Hari ini rencananya  mau mengunjungi Hagia Shopia dan Topkapi Palace.  Untuk tiket masuknya aku membeli tiket paketan yang 3 destinasi (Hagia Sophia Museum, Topkapi Palace Musium dan Istanbul Archaeological Musium).

Tiket Musium
Harga tiketnya lumayan juga yaitu 135 lira dan tiket valid selama 72 jam sejak pembelian. Untuk kalian yang mau mengunjungi Topkapi lebih baik membeli tiket di booth dekat Hagia Shopia karena disitu antriannya tidak sepanjang di dalam area Topkapi palace. Dan kalau ingin mengunjungi beberapa lokasi, pilih tiket paketan ketimbang beli tiket satuan yang jatuhnya akan lebih mahal.

Hagia Shopia

Hagia Sophia

Lokasi pertama yang aku kunjungi adalah Hagia Sophia. Hagia Sophia atau Aya Sofya adalah sebuah bangunan bekas basilika, masjid, dan sekarang museum, di Istanbul, Republik Turki.

Pada awal dibangun pada tahun 537 M sampai 1453 M, bangunan ini merupakan katedral Ortodoks dan tempat kedudukan Patriark Ekumenis Konstantinopel kecuali pada tahun 1204 sampai 1261, Ketika tempat ini diubah oleh Pasukan Salib Keempat menjadi Katedral Katolik Roma di bawah kekuasaan Kekaisaran Latin Konstantinopel.

Pada masa kekuasaan Kesultanan Utsmani, bangunan ini menjadi masjid mulai 29 Mei 1453 sampai 1931 . Kemudian bangunan ini disekulerkan dan dibuka sebagai museum pada 1 Februari 1935 oleh Republik Turki.

Setelah puas berkeliling Hagia Shopia, Selanjutnya menuju Topkapi, disini antriannya juga lumayan panjang. Untung nya aku sudah beli tiket di luar jadi nggak perlu lagi antri di dalam yang ternyata antriannya lebih  panjang daripada di luar.

Topkapi Palace Musium

Topkapi Palace Musium

Topkapi ini tempatnya sangat luas ya..jadi  nggak bisa explore semua.  aku hanya menuju bagian ke tiga tempat penyimpanan peninggalan nabi Muhammad dan  para sahabat serta orang terdekat beliau.

Topkapi Palace Turki ini terletak  berada tidak jauh dari Hagia Sophia dan di pinggir selat Bosphorus. Istana di kelilingi tembok besar yang didalamnya  terdapat bangunan-bangunan tempat raja dan keluarganya.

Topkapi Palace dulunya adalah pusat pemerintahan Turki sekaligus istana yang merupakan salah satu peninggalan Turki Ustmani dan tempat tinggal Sultan Usmaniyah (Ottoman) selama lebih dari 600 tahun.  Kepentingan Istana Topkapi memudar pada akhir abad ke-17 karena sultan lebih suka menghabiskan waktu di istana baru mereka di Bosporus.

Pada tahun 1856, Sultan Abd-ul-Mejid I memindahkan kediamannya ke Istana Dolmabahçe. Sekarang menjadi daya tarik wisata dan berisi peninggalan suci penting dari dunia Muslim, termasuk pedang dan jubah Nabi Muhammad.

Secred Relics Topkapi palace

Sacred Relics Topkapi Palace

Tempat inilah yang WAJIB didatangi kalau ke Topkapi. Meskipun antrian lumayan panjang tapi benar benar worth. Karena disitulah tempat peninggalan para nabi dipajang.

Untuk pengunjung yang non muslim atau yang kebetulan berbaju pendek  diharuskan memakai sarung kepala atau selendang dan menutup kaki mereka dengan kain sarung untuk menghormati barang-barang peninggalan nabi-nabi tersebut.

Ruangan ini dulu adalah ruangan pribadi sultan. Sayangnya didalam ruangan ini dilarang memotret. Bahagia rasanya bisa melihat secara langsung peninggalan dari nabi Musa, Juga terdapat serban Nabi Yusuf, peninggalan Nabi Ibrahim, telapak kaki Nabi Muhammad, pedang Nabi Muhammad  dan para sahabat  termasuk pedang Khalid al-Walid, janggut Nabi Muhammad (saw), pakaian Fatimah az-Zahrah, Kunci-kunci Ka’bah, talang emas, pembungkus hajar aswad juga disimpan di ruangan ini.

Suasana terasa syahdu karena ada seorang qori yang sedang melantunkan ayat suci Al Qur’an. Konon kabarnya bacaan Al-Qur’an dilantunkan tanpa henti selama 24 jam nonstop selama lebih 407 tahun (antara tahun 1517-1924 M).

Keluar dari Sacred Relics Topkapi Palace, aku pergi mencari mushola yang lokasinya dekat selat Boshporus...beuhh, walaupun sudah mendekati summer, air wudhunya dingin banget.
Pemandangan indah di mushola yang paling kuingat adalah ketika melihat mas - mas ganteng sedang berdoa lama dan khusuk sekali...MasyaAllah..dalam hati aku berkata " sudah ganteng, sholat pula, dan do'anya lamaaaa banget"..jadi pengin kepo, sebenarnya doain apa sihh...hehe

Solo Traveling Low Budget Ala Backpacker 10D9N (Part 4) Taksim
Museum Arkeologi Istanbul

Museum Arkeologi Istanbul (Istanbul Archaeological Musium)

Sehabis sholat aku menuju Istanbul Archaeological Musium yang kebetulan searah jalan ke luar.  Museum ini terletak di Eminonu Istanbul Turki, deat Gulhane dan Istana Topkapi. Sebenarnya museum ini merupakan kumpulan dari 3 museum :
1. Museum Arkeologi (di bangunan utama)
2. Museum Orient Kuno
3. Museum Seni Islam

Musium ini memiliki banyak koleksi artefak Turki, Helenistik dan Romawi dan banyak yang dikumpulkan dari wilayah kekaisaran Ottoman.
Jam buka musium arkeologi Istanbul ini mulai pukul 09.00 s/d 19.00 dengan harga tiket 20 TL. Harap diingat kalau musium di Istanbul tutup setiap hari Senin.

Karena waktu sudah menjelang sore, jadi aku tidak berlama - lama di museum. Segera aku menuju jalan raya mencari stasiun tram terdekat. Jalanan macet dan trotoar ful orang - orang. Setelah ketemu stasiun tram aku menuju Taksim. Taksim ini merupakan square nya Istanbul. Kalau di kita mungkin disebutnya alun - alun.

Solo Traveling Low Budget Ala Backpacker 10D9N (Part 4) Taksim
Monumen Republik

Taksim Square

Taksim Square yang terletak di Istanbul sisi Eropa adalah tempat wisata dan distrik yang terkenal akan restoran, pertokoan, dan hotelnya. Taksim dianggap sebagai jantung Istanbul modern, dan merupakan stasiun utama jaringan Istanbul Metro.

Taksim Square juga merupakan tempat berdirinya Monumen Republik (bahasa Turki: Cumhuriyet Anıtı) yang dibuat oleh Pietro Canonica dan diresmikan pada tahun 1928. Monumen ini didirikan untuk mengenang lima tahun perayaan pendirian Republik Turki pada tahun 1923 setelah Perang Kemerdekaan Turki.

How to get Taksim Square from SultanAhmet?
Naik tram dari stasiun Gulhane jurusan Kabatas kemudian turun di Kabatas. Dari Kabatas jalan kaki  menuju Füniküler stasiun (ada petunjuk arahnya kok)
Füniküler merupakan underground train yang modern, namun mirip dengan Tünel. 

Perjalanan dengan Füniküler berasa cepat, baru naik tau tau sudah turun aja. Begitu keluar stasiun, langsung sampai di Taksim Square. Disitu aku cuma foto - Foto di monumen dan ngambil gambar disekitar Taksim Square dan karena memang sudah malam, makanya aku segera pulang.

Penat sudah petualangan seharian, akhirnya sampai hotel juga. But baru istirahat sebentar...tiba-tiba terjadilah kejadian yang tidak mengenakkan...*aku skip cerita ini*...intinya jangan mudah percaya sama orang apalagi yang dikenal dari online yaa...yang sok berpura pura baik menawarkan bantuan tapi ternyata ada udang dibalik rempeyek...

Sekitar jam 11 an aku iseng- iseng buka aplikasi Couchsurfing, ini pertama kalinya aku pakai aplikasi ini meskipun sudah lama gabung. Aku buka hangout dan ternyata banyak banget yang mau ngajakin hangout.

Kemudian aku cek cek semua pesan yang masuk ke inbox dan mengecek profilnya, apakah punya referensi yang bagus atau tidaknya. Setelah melihat referensi  akhirnya pilihan jatuh pada Ibrahim.

Kami janjian ketemu di hotel, lalu ngobrol sambil ngeteh sebentar. Karena memang sudah larut malam jadi kami tidak mengobrol lama.

Day 7 ( tanggal 6  juni)

Keesokan harinya aku masih belum ada planning mau ngapain dan mau kemana,  tapi ternyata Ibrahim whatapps aku, menawarkan untuk mengantar berkeliling. Aku bilang aku mau naik kapal di Selat Boshporus dan melihat sunset. So, pagi itu dia menjemput aku di hotel naik scooternya menuju Taksim.

Sesampai di Taksim square, motor di parkir di area Bundaran Taksim dan kami jalan kaki menuju Cathedral, Istiklal street dan Galata Tower. Di Galata tower cuma foto - foto aja,  sehabis itu kami berjalan kaki menuju pelabuhan Ortakoy, jauh banget jalannya karena mau naik bis juga macet.

Solo Traveling Low Budget Ala Backpacker 10D9N (Part 4) Taksim
Galata Tower
Setelah menempuh perjalanan berkilo kilo mungkin sekitar 8 Km (masih kuat juga ya aku...walaupun sebenarnya ngos-ngosan juga, apalagi orang Turki kalau jalan cepet banget dan langkahnya panjang - panjang..hmmm..), sampai juga kami ke pelabuhan.

Ternyata jadwal kapal berlayar masih sekitar 1 jam lagi. Jadi kami memutuskan untuk mencari makan siang dan sebelumnya kami  ke masjid dulu  untuk sholat. Masjidnya bagus banget dan posisinya itu menjorok kelaut. Nama masjidnya adalah Masjid Ortaköy.

Solo Traveling Low Budget Ala Backpacker 10D9N (Part 4) Taksim
Masjid Ortaköy 

Masjid Ortaköy

Masjid ini dibangun pada abad 18 oleh Mahmut Aga. Pembangunannya selesai pada thun 1855. Masjid Ortaköy didesain oleh arsitek Armenia, Garabet Balyan dan anaknya Nigogayos Balyan.

Masjid Ortaköy ini awalnya dinamakan Buyuk Mediciye Camii. Namun, karena lokasinya terletak di Ortakoy, masjid itu dinamakan sama dengan lokasinya berada.

Lokasi Masjid Ortaköy ini tepat berada di belakang Jembatan Bosphorus, jembatan yang menghubungkan Turki bagian Asia dan Eropa.

What must to do in Ortaköy?
Makan kumpir..must eat ya..blum ke Ortaköy kalau belum  nyobain kumfir.
Apa sih Kumpir? Kumpir ini semacam street foodnya Turki yang banyak dijual di booth. Kumpir terbuat dari kentang besar dan ukurannya benar benar jumbo yang dipanggang.

Kentang itu dibelah dua tanpa dikupas kulitnya lalu daging kentang tersebut diaduk dengan mentega dan dicampur dengan keju. Kalau mau bisa juga menambahkan berbagai macam topping sesuai selera. Pilihannya ada sosis daging, ayam, sayuran, jamur, salad, mayonais, saos tomat dan aneka topping aneh khas Turki lainnya.

Solo Traveling Low Budget Ala Backpacker 10D9N (Part 4) Taksim
Kumpir Ortakoy
Tapiiiiiiii....sumpah ini porsinya besar banget, kalau orang Indonesia ini porsi untuk 2 orang.
Untuk harganya sendiri sekitar 25 real..worth lahh...tapi kalau kelak punya kesempatan beli lagi, aku nggak mau  topping yang merah merah itu, rasanya aneh dilidahku..

Solo Traveling Low Budget Ala Backpacker 10D9N (Part 4) Taksim
Sunset di Bhosporus
Anyway, perut sudah kenyang dan kami segera mengantri untuk masuk ke kapal dan berlayar diselat Bhosporus menikmati sunset dan senja di Istanbul. Thanks to Ibrahim for helping me..made one of my dream come true.

Baca juga :
Solo Traveling Low Budget Ala Backpacker 10D9N (Part 3) Istanbul

Jadi untuk teman - teman yang hoby traveling jangan ragu untuk menggunakan aplikasi Couchsurfing untuk bertemu orang lokal yang juga menyukai traveling. Tapi tetep be careful dan pilih - pilih yang punya referensinya bagus ya...Happy traveling..

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar