Kali ini aku akan mendongengkan..hehe..menceritakan dan mereview salah satu hotel di Bali tepatnya di Ubud yang membuatku terkagum kagum dengan desainnya. Baik itu desain interior maupun exteriornya dengan segala keunikannya.


For the first time dalam sejarah pertravelinganku ketemu hotel yang unik dan seleranya akyuu banget..desain yang compact, modern dan minimalis.

Untuk hotel memang aku prefer pada bangunan yang modern minimalis daripada yang klasik.Gimana ya? bukannya aku nggak suka nguri - nguri budaya atau sejenisnya, tapi kalau menginap di hotel yang bangunannya klasik/kuno feelnya creepy.


Dan karena aku pengagum bangunan modern minimalis apalagi dengan desain yang unik, inilah yang pada akhirnya membuatku memilih hotel Titik dua ketika traveling ke Ubud.

Tuuuhhh...dari nama hotelnya saja sudah unik, bisa bayangin kan hotelnya pasti juga menarik.


Hotel Titik Dua Ubud Bali

Review  Hotel Titik Dua Ubud Bali

14-15 November 2021

Hal pertama kali yang aku lihat ketika turun di mobil adalah fasad hotel yang berbentuk kotak memanjang dengan dominasi warna hitam di lantai duanya. Dengan tulisan "Titik Dua" yang agak kecil dan tidak terlihat mencolok. 

Warna cat hotel ini di dominasi dengan warna hitam dan coklat. Tidak hanya warna dindingnya tapi juga perabotan dan mebelnya. Warna yang umum  dipakai pada bangunan minimalis antara hitam, abu - abu atau coklat.

Tidak seperti hotel pada umumnya yang begitu pintu dibuka langsung lobby, dimana ada door man, bell boy. dan resepsionis yang berjaga di meja resepsionis. Dan dihotel ini tidak bakal kalian temukan hal - hal tersebut.

Pertamakali datang kita  di sambut oleh security, dan kami diantarkan ke lantai dua dari situ kami berjalan melalui lorong yang cukup panjang menuju area lobby hotel.

Setelah sampai di area lobby hotel, kami dipersilahkan duduk dan diberikan welcome drink oleh petugas yang ada diarea lobby. Aku pikir akan ada meja resepsionis dimana kita akan melakukan proses chekin..ternyata tidak saudara..

Staf hotel tersebut mendatangi kami dengan membawa notebook untuk melakukan proses chek in. Kami dimintai kartu pengenal utuk di proses chek in.


Setelah proses chek in selesai, petugas tersebut langsung mengantarkan kami ke kamar  yang masih berada dilantai yang sama. Petugasnya helpful banget lho..dia membantu membawakan barang- barang bawaan kami yang lumayan beranak pinak.

Begitu sampai di kamar, langsung tertegun dong liat pintu kamarnya karena pintunya posisinya miring. Dan cara mengunci pintunya juga unik beda dari pintu hotel pada umumnya, jadi nih kunci kamar yang biasa digunakan untuk menempelkan kartu itu, tidak menempel di daun pintu tapi berada di dinding terpisah.

Mas resepsionis itu menunjukkan pada kami bahwa pintu masih tersegel yang artinya sudah disterilkan. Kemudian  memberikan penjelasan penjelasan seperlunya terkait yang ada perobatan dan amanities yang ada dikamar.


Review  Hotel Titik Dua Ubud Bali


Saatnya kami eksplore kamar hotelnya.

Kami memilih kamar dengan twin bed, karena tidak lucu kan jika pesan double bed. Kasurnya empuk dan  nyaman dengan linen yang masih putih bersih.
Ada meja kursi minimalis disebelah bed, trus ada juga mini bar lengkap dengan teko listrik, teh kopi dan air mineral.

Review  Hotel Titik Dua Ubud Bali

Speachless akuh liat mini barnya. Jangan dikira teh dan kopi sachet2tan seperti hotel lainnya. Teh dan kopi disini disajikan dalam botol kaca berbentuk tabung kecil. di situ juga disediakan alat penyaring teh yang unik (karena aku belum pernah lihat sebelumnya..hehe..) dan juga penyaring kopi yang ala - ala vietnam drip lengkap dengan kertas penyaring kopinya...beuhh  keren  idenya..

Untuk air mineralnya..sssttt..jangan membayangkan seperti botol aqua...bukan...ini juga unik, karena air mineral disajikan dalam di botol kaca yang bertutup potongan kayu....ya..ya...idenya luar biasa.

Disebelah  minibar ada almari tempat kita menaruh barang -barang kita. Di almari juga disediakan mantel mandi 2 pasang yang bagus banget dengan nuansa light abu - abu.

Tembok sisi belakang dindingnya full kaca dan ada pintu gesernya menuju ke lobby kamar, sayangnya lobby nya terlalu sempit  dan tidak disediakan meja kursi. 

Untuk viewnya sih menurutku bagus ya..karena viewnya kolam renang dan perbukitan yang sejauh mata memandang hanya ada hijau hijau.


TV...iya TV..TV nya gede banget mungkin ukuran 40-50 inch. berupa smart TV dimana kita bisa menonton youtube, neflix, VIU dll,,,sayangnya tidak ada cahnnel TV biasa atau TV kabelnya. Dan mungkin karena kami gaptek agak susah mengoperasikan TV nya...sudah mencet sana sini ga berhasil nonton film juga.

 Akhirnya aku menghubungi bagian resepsionis untuk minta diajari bagaimana cara menonton TV nya. Tapi sayangnya petugasnya juga kurang menguasai cara menggunakannya.


KAMAR MANDI

Lanjut ulasannya..berikutnya kami mau explore kamar mandi. Sumpah ini kamar mandi terkeren yang pernah kutemui. Apa yang unik? Kloset alias toiletnya ..jadi nih, klosetnya ini ala- ala kloset modern di Jepang. Dimana ada banyak tombol di bagian samping sisi closetnya. 


kita bisa milih menggunakan air dingin atau panas untuk ceboknya, ada juga tombol untuk mengatur aliran airnya. tombol untuk mengeringkan pantat (haha), trus tombol untuk menghangatkan dudukan kloset dan ada juga tombol untuk massage. Awal menggunakan kloset ini agak bingung juga, tapi lama - lama asyik juga.


Review  Hotel Titik Dua Ubud Bali

Keunikan lainnya yaitu di area shower. kalau nggak tahu, kita akan mengira jendela kacanya tembus pandang  karena tidak ada kordennya. Tapi ternyata, diarea shower ada sensor yang bisa mendeteksi kalau ada orang di area shower sehingga kaca yang tadinya clear alias tembus pandang akan berubah menjadi buram. Sehingga orang yang berasa di luar kamar mandi tidak akan bisa melihat kita yang sedang mandi.


Di dalam kamar, tidak ada telpon. Cara berkomunikasi dengan resepsionisnya dengan menggunakan Whatsapp. Jadi ketika proses chek in selesai , staf hotel yag bertugas di bagian resepsionis akan menghubungi kita via Whatsapp. dan apabila membutuhkan apapun tinggal menghubungi via whatsapp.


Unik..ya...unik..belum nemu yang seperti ini.


LIFT

Waktu sarapan kami turun dari lantai 2 ke lantai 1 dengan menggunakan lift. 

Dan liftnya tuhh..unik githu. Tampak luar nggak seperti itu Lift  lebih tepatnya seperti sebuah pintu kamar berbahan kaca, dan bagian dalamnya liftnya seperti lift barang yang hanya kerangka bagian bawah dan rangka- rangka..really out of my mind dengan konsep minimalis seperti lift barang. 


Sungguh kepikiran untuk membuat lift seperti itu di bangunan hotel. Lift  ini geraknya pelan banget, so enjoy and musti sabar.


Review  Hotel Titik Dua Ubud Bali

Breakfast

Karena masih masa pandemi, sepertinya yang menginap di Hotel Titik Dua hanya sedikit. Ini terlihat ketika sarapan hanya ada sekitar 5 orang. Breakfast disajikan dengan sistem table service bukan buffet seperti hotel bintang 4 lainnya.

Jadi sistem table service ini seperti kita makan di restoran.
kita hanya tinggal duduk manis di meja  makan, kemudian waiter/waitress akan mendatangi kita dengan membawa daftar menu. Ada menu makanan lokal dan menu Internasional. So, tinggal pilih saja sesuai selera kita.

Setelah itu tinggal menunggu makanan datang, sedikit agak lama karena memang dibuatkan/dimasak ketika kita memesan.

Untuk sarapan aku memilih menu lokal (nasi goreng), jus buah dan lemon tea. Temanku memilih menu International. Overall cukup enak sih masakannya.

Sebenarnya Hotel Titik Dua ini mempunyai area khusus restoran yang biasa dipakai untuk buffet/prasmanan.Tapi berhubung lagi pandemi dan tidak banyak tamu juga jadinya yang diifungsikan sebagai tempat breakfast adalah pool resto, restoran yang di kolam renang.

Di  area resto kolam renang ini ada 1 staf yang stand by, bahkan lohh dia berdiri  disitu sampai pengunjung habis. Jadi misalnya ada tamu hotel yang butuh bantuan saat breakfast dia akan sigap untuk membantu. Siipp...Pelayanan prima.


Galery Lukisan

Di sebelah restoran ada ruang semacam gallery lukisan, sudah ada beberapa lukisan yang dipajang disitu walaupun nggak banyak. Jadi untuk kalian pecinta lukisan, cocok nih.

Hotel Titik dua ini juga mempunyai area outdoor yang cukup bagus untuk area walking-walking  sekedar menikmati suasana.


Booking dimana?

Aku booking melalui Traveloka 


Harga berapa per night?

Harga normal 650ribuan. Tapi rejeki anak sholehah ya..dapat pas promo dengan harga Rp. 397.038,- (ini merupakan harga termurah setelah memantau beberapa hari sepanjang sale). Begitulah kami wanita-wanita pemburu promoan..


Like :

  1. Ekterior dan interior dan semua yang ada dikamar itu unik
  2. Konsep hotelnya modern minimalis.
  3. Kamar bersih, linen bed dan handuk juga putih bersih.
  4. Ada mantel mandinya yang bagus banget ala hotel bintang lima (masih bagusan ini).
  5. Staf hotel ramah dan helpful
  6. Sistem pelayanan dan komunikasi dengan tamu hotel juga beda dari hotel umumnya.
  7. Menerapkan prokes.


Dislike :

  1. Room service nya agak lama.
  2. TVnya smart TV, tapi malah bingung cara menggunakannya dan staf yang bertugas kurang menguasai ketika tamu minta penjelasan.
  3. Tidak banyak pilihan pada menu breakfastnya.
  4. Lokasi lobby lumayan agak jauh, dari pintu utama.


Overall:

4/5

worth  to stay..suka banget menginap disini terutama karena keunikannya dan aku juga  penyuka design interior or Eksterior modern minimalis. Hotel terkeren yang pernah kutemui.

Recommended..and InsyaAllah will be back again.


Hotel Modern Minimalis Terkeren di Ubud Bali : Review Hotel Titik Dua Ubud Bali






Kali ini aku akan mendongengkan..hehe..menceritakan dan mereview salah satu hotel di Bali tepatnya di Ubud yang membuatku terkagum kagum dengan desainnya. Baik itu desain interior maupun exteriornya dengan segala keunikannya.


For the first time dalam sejarah pertravelinganku ketemu hotel yang unik dan seleranya akyuu banget..desain yang compact, modern dan minimalis.

Untuk hotel memang aku prefer pada bangunan yang modern minimalis daripada yang klasik.Gimana ya? bukannya aku nggak suka nguri - nguri budaya atau sejenisnya, tapi kalau menginap di hotel yang bangunannya klasik/kuno feelnya creepy.


Dan karena aku pengagum bangunan modern minimalis apalagi dengan desain yang unik, inilah yang pada akhirnya membuatku memilih hotel Titik dua ketika traveling ke Ubud.

Tuuuhhh...dari nama hotelnya saja sudah unik, bisa bayangin kan hotelnya pasti juga menarik.


Hotel Titik Dua Ubud Bali

Review  Hotel Titik Dua Ubud Bali

14-15 November 2021

Hal pertama kali yang aku lihat ketika turun di mobil adalah fasad hotel yang berbentuk kotak memanjang dengan dominasi warna hitam di lantai duanya. Dengan tulisan "Titik Dua" yang agak kecil dan tidak terlihat mencolok. 

Warna cat hotel ini di dominasi dengan warna hitam dan coklat. Tidak hanya warna dindingnya tapi juga perabotan dan mebelnya. Warna yang umum  dipakai pada bangunan minimalis antara hitam, abu - abu atau coklat.

Tidak seperti hotel pada umumnya yang begitu pintu dibuka langsung lobby, dimana ada door man, bell boy. dan resepsionis yang berjaga di meja resepsionis. Dan dihotel ini tidak bakal kalian temukan hal - hal tersebut.

Pertamakali datang kita  di sambut oleh security, dan kami diantarkan ke lantai dua dari situ kami berjalan melalui lorong yang cukup panjang menuju area lobby hotel.

Setelah sampai di area lobby hotel, kami dipersilahkan duduk dan diberikan welcome drink oleh petugas yang ada diarea lobby. Aku pikir akan ada meja resepsionis dimana kita akan melakukan proses chekin..ternyata tidak saudara..

Staf hotel tersebut mendatangi kami dengan membawa notebook untuk melakukan proses chek in. Kami dimintai kartu pengenal utuk di proses chek in.


Setelah proses chek in selesai, petugas tersebut langsung mengantarkan kami ke kamar  yang masih berada dilantai yang sama. Petugasnya helpful banget lho..dia membantu membawakan barang- barang bawaan kami yang lumayan beranak pinak.

Begitu sampai di kamar, langsung tertegun dong liat pintu kamarnya karena pintunya posisinya miring. Dan cara mengunci pintunya juga unik beda dari pintu hotel pada umumnya, jadi nih kunci kamar yang biasa digunakan untuk menempelkan kartu itu, tidak menempel di daun pintu tapi berada di dinding terpisah.

Mas resepsionis itu menunjukkan pada kami bahwa pintu masih tersegel yang artinya sudah disterilkan. Kemudian  memberikan penjelasan penjelasan seperlunya terkait yang ada perobatan dan amanities yang ada dikamar.


Review  Hotel Titik Dua Ubud Bali


Saatnya kami eksplore kamar hotelnya.

Kami memilih kamar dengan twin bed, karena tidak lucu kan jika pesan double bed. Kasurnya empuk dan  nyaman dengan linen yang masih putih bersih.
Ada meja kursi minimalis disebelah bed, trus ada juga mini bar lengkap dengan teko listrik, teh kopi dan air mineral.

Review  Hotel Titik Dua Ubud Bali

Speachless akuh liat mini barnya. Jangan dikira teh dan kopi sachet2tan seperti hotel lainnya. Teh dan kopi disini disajikan dalam botol kaca berbentuk tabung kecil. di situ juga disediakan alat penyaring teh yang unik (karena aku belum pernah lihat sebelumnya..hehe..) dan juga penyaring kopi yang ala - ala vietnam drip lengkap dengan kertas penyaring kopinya...beuhh  keren  idenya..

Untuk air mineralnya..sssttt..jangan membayangkan seperti botol aqua...bukan...ini juga unik, karena air mineral disajikan dalam di botol kaca yang bertutup potongan kayu....ya..ya...idenya luar biasa.

Disebelah  minibar ada almari tempat kita menaruh barang -barang kita. Di almari juga disediakan mantel mandi 2 pasang yang bagus banget dengan nuansa light abu - abu.

Tembok sisi belakang dindingnya full kaca dan ada pintu gesernya menuju ke lobby kamar, sayangnya lobby nya terlalu sempit  dan tidak disediakan meja kursi. 

Untuk viewnya sih menurutku bagus ya..karena viewnya kolam renang dan perbukitan yang sejauh mata memandang hanya ada hijau hijau.


TV...iya TV..TV nya gede banget mungkin ukuran 40-50 inch. berupa smart TV dimana kita bisa menonton youtube, neflix, VIU dll,,,sayangnya tidak ada cahnnel TV biasa atau TV kabelnya. Dan mungkin karena kami gaptek agak susah mengoperasikan TV nya...sudah mencet sana sini ga berhasil nonton film juga.

 Akhirnya aku menghubungi bagian resepsionis untuk minta diajari bagaimana cara menonton TV nya. Tapi sayangnya petugasnya juga kurang menguasai cara menggunakannya.


KAMAR MANDI

Lanjut ulasannya..berikutnya kami mau explore kamar mandi. Sumpah ini kamar mandi terkeren yang pernah kutemui. Apa yang unik? Kloset alias toiletnya ..jadi nih, klosetnya ini ala- ala kloset modern di Jepang. Dimana ada banyak tombol di bagian samping sisi closetnya. 


kita bisa milih menggunakan air dingin atau panas untuk ceboknya, ada juga tombol untuk mengatur aliran airnya. tombol untuk mengeringkan pantat (haha), trus tombol untuk menghangatkan dudukan kloset dan ada juga tombol untuk massage. Awal menggunakan kloset ini agak bingung juga, tapi lama - lama asyik juga.


Review  Hotel Titik Dua Ubud Bali

Keunikan lainnya yaitu di area shower. kalau nggak tahu, kita akan mengira jendela kacanya tembus pandang  karena tidak ada kordennya. Tapi ternyata, diarea shower ada sensor yang bisa mendeteksi kalau ada orang di area shower sehingga kaca yang tadinya clear alias tembus pandang akan berubah menjadi buram. Sehingga orang yang berasa di luar kamar mandi tidak akan bisa melihat kita yang sedang mandi.


Di dalam kamar, tidak ada telpon. Cara berkomunikasi dengan resepsionisnya dengan menggunakan Whatsapp. Jadi ketika proses chek in selesai , staf hotel yag bertugas di bagian resepsionis akan menghubungi kita via Whatsapp. dan apabila membutuhkan apapun tinggal menghubungi via whatsapp.


Unik..ya...unik..belum nemu yang seperti ini.


LIFT

Waktu sarapan kami turun dari lantai 2 ke lantai 1 dengan menggunakan lift. 

Dan liftnya tuhh..unik githu. Tampak luar nggak seperti itu Lift  lebih tepatnya seperti sebuah pintu kamar berbahan kaca, dan bagian dalamnya liftnya seperti lift barang yang hanya kerangka bagian bawah dan rangka- rangka..really out of my mind dengan konsep minimalis seperti lift barang. 


Sungguh kepikiran untuk membuat lift seperti itu di bangunan hotel. Lift  ini geraknya pelan banget, so enjoy and musti sabar.


Review  Hotel Titik Dua Ubud Bali

Breakfast

Karena masih masa pandemi, sepertinya yang menginap di Hotel Titik Dua hanya sedikit. Ini terlihat ketika sarapan hanya ada sekitar 5 orang. Breakfast disajikan dengan sistem table service bukan buffet seperti hotel bintang 4 lainnya.

Jadi sistem table service ini seperti kita makan di restoran.
kita hanya tinggal duduk manis di meja  makan, kemudian waiter/waitress akan mendatangi kita dengan membawa daftar menu. Ada menu makanan lokal dan menu Internasional. So, tinggal pilih saja sesuai selera kita.

Setelah itu tinggal menunggu makanan datang, sedikit agak lama karena memang dibuatkan/dimasak ketika kita memesan.

Untuk sarapan aku memilih menu lokal (nasi goreng), jus buah dan lemon tea. Temanku memilih menu International. Overall cukup enak sih masakannya.

Sebenarnya Hotel Titik Dua ini mempunyai area khusus restoran yang biasa dipakai untuk buffet/prasmanan.Tapi berhubung lagi pandemi dan tidak banyak tamu juga jadinya yang diifungsikan sebagai tempat breakfast adalah pool resto, restoran yang di kolam renang.

Di  area resto kolam renang ini ada 1 staf yang stand by, bahkan lohh dia berdiri  disitu sampai pengunjung habis. Jadi misalnya ada tamu hotel yang butuh bantuan saat breakfast dia akan sigap untuk membantu. Siipp...Pelayanan prima.


Galery Lukisan

Di sebelah restoran ada ruang semacam gallery lukisan, sudah ada beberapa lukisan yang dipajang disitu walaupun nggak banyak. Jadi untuk kalian pecinta lukisan, cocok nih.

Hotel Titik dua ini juga mempunyai area outdoor yang cukup bagus untuk area walking-walking  sekedar menikmati suasana.


Booking dimana?

Aku booking melalui Traveloka 


Harga berapa per night?

Harga normal 650ribuan. Tapi rejeki anak sholehah ya..dapat pas promo dengan harga Rp. 397.038,- (ini merupakan harga termurah setelah memantau beberapa hari sepanjang sale). Begitulah kami wanita-wanita pemburu promoan..


Like :

  1. Ekterior dan interior dan semua yang ada dikamar itu unik
  2. Konsep hotelnya modern minimalis.
  3. Kamar bersih, linen bed dan handuk juga putih bersih.
  4. Ada mantel mandinya yang bagus banget ala hotel bintang lima (masih bagusan ini).
  5. Staf hotel ramah dan helpful
  6. Sistem pelayanan dan komunikasi dengan tamu hotel juga beda dari hotel umumnya.
  7. Menerapkan prokes.


Dislike :

  1. Room service nya agak lama.
  2. TVnya smart TV, tapi malah bingung cara menggunakannya dan staf yang bertugas kurang menguasai ketika tamu minta penjelasan.
  3. Tidak banyak pilihan pada menu breakfastnya.
  4. Lokasi lobby lumayan agak jauh, dari pintu utama.


Overall:

4/5

worth  to stay..suka banget menginap disini terutama karena keunikannya dan aku juga  penyuka design interior or Eksterior modern minimalis. Hotel terkeren yang pernah kutemui.

Recommended..and InsyaAllah will be back again.


Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar