Mostly orang berpikir salah satu tujuan hidup adalah pernikahan. Kebanyakan orang berpikir kalau punya pasangan dan menikah akan membuat bahagia. 
Terus kemudian kalau punya anak akan bahagia. 

Padahal pasangan hidup, anak dan harta adalah sebenar - benarnya ujian dan cobaan hidup yang nyata. 
Bahagia? Nonsense.. 

Dari semua kejadian yang pernah kualami, pada akhirnya aku menyadari, Jangan bangga pada dengan yang kita miliki, jangan over bahagia dengan apa yang kita punya.. Keluarga.. Hmm.. 
Jangan berharap banyak dengan mereka karena bisa jadi merekalah penyebab luka. 

Nabi Nuh saja tidak berhasil membawa putranya mengikuti jalannya, apa lagi aku.. 
Nabi Luth bahkan juga tidak berhasil membimbing istrinya menjadi istri sholehah..

Sekarang aku tak iri lagi, ketika melihat orang lain punya partner hidup punya pasangan yang cantik or ganteng. Yang nampaknya punya kisah lope lope romantis. 

Sekarang aku tak iri lagi, ketika melihat seseorang yang berhasil mendidik anaknya dengan baik, memiliki anak - anak yang lucu dan pinter. 

Kalau dulu aku berpikir keluarga adalah prioritas, mulai sekarang aku akan berpikir egois "akulah prioritas", baru keluarga dan orang lain. 

Pada akhirnya aku menyadari alone and lonely tidak selamanya menyedihkan. 

Bahagiamu adalah dirimu sendiri. Jangan sedikitpun meletakkan kebahagianmu pada orang lain termasuk pasangan dan anak. It will hurt you. 

Berjuang untuk mereka.. Hmm.. Seperlunya, toh..Mereka blum tentu memahami arti perjuanganmu. Yang terpenting doakan saja yang terbaik untuk mereka. 

Lagipula mereka punya takdir dan jalan hidupnya sendiri. Percayalah.. 

So, don't worry dengan apa yang terjadi. Let it flow..
Bahagiamu ada di dirimu sendiri. Bukan pasangan, anak atau orang lain. Ciptakan bahagiamu sendiri.. 

Banyak jalan menuju bahagia. 
Banyak jalan untuk mendapatkan pahala. 
Banyak jalan menuju syurga. 

#note 6 june#.

Karena Semuanya Adalah Ujian Kehidupan



Mostly orang berpikir salah satu tujuan hidup adalah pernikahan. Kebanyakan orang berpikir kalau punya pasangan dan menikah akan membuat bahagia. 
Terus kemudian kalau punya anak akan bahagia. 

Padahal pasangan hidup, anak dan harta adalah sebenar - benarnya ujian dan cobaan hidup yang nyata. 
Bahagia? Nonsense.. 

Dari semua kejadian yang pernah kualami, pada akhirnya aku menyadari, Jangan bangga pada dengan yang kita miliki, jangan over bahagia dengan apa yang kita punya.. Keluarga.. Hmm.. 
Jangan berharap banyak dengan mereka karena bisa jadi merekalah penyebab luka. 

Nabi Nuh saja tidak berhasil membawa putranya mengikuti jalannya, apa lagi aku.. 
Nabi Luth bahkan juga tidak berhasil membimbing istrinya menjadi istri sholehah..

Sekarang aku tak iri lagi, ketika melihat orang lain punya partner hidup punya pasangan yang cantik or ganteng. Yang nampaknya punya kisah lope lope romantis. 

Sekarang aku tak iri lagi, ketika melihat seseorang yang berhasil mendidik anaknya dengan baik, memiliki anak - anak yang lucu dan pinter. 

Kalau dulu aku berpikir keluarga adalah prioritas, mulai sekarang aku akan berpikir egois "akulah prioritas", baru keluarga dan orang lain. 

Pada akhirnya aku menyadari alone and lonely tidak selamanya menyedihkan. 

Bahagiamu adalah dirimu sendiri. Jangan sedikitpun meletakkan kebahagianmu pada orang lain termasuk pasangan dan anak. It will hurt you. 

Berjuang untuk mereka.. Hmm.. Seperlunya, toh..Mereka blum tentu memahami arti perjuanganmu. Yang terpenting doakan saja yang terbaik untuk mereka. 

Lagipula mereka punya takdir dan jalan hidupnya sendiri. Percayalah.. 

So, don't worry dengan apa yang terjadi. Let it flow..
Bahagiamu ada di dirimu sendiri. Bukan pasangan, anak atau orang lain. Ciptakan bahagiamu sendiri.. 

Banyak jalan menuju bahagia. 
Banyak jalan untuk mendapatkan pahala. 
Banyak jalan menuju syurga. 

#note 6 june#.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar