Alasan Enggan Menikah Lagi setelah Gagal Berumah Tangga-Pernikahan yang bahagia tentulah impian semua orang, hanya saja sepanjang perjalanan pernikahan tidak pernah mulus seperti yang diharapkan. Gagal dalam pernikahan juga bukan merupakan hal asing lagi. Baik “gagal” yang disebabkan oleh meninggalnya salah satu pasangan maupun gagal perikahan yang disebabkan oleh perceraian. Tentunya banyak hal yang mendasari sebagai alasan enggan menikah lagi.

Kegagalan Dalam Berumah Tangga

Perceraian hanyalah pintu darurat dan harusnya menjadi jalan keluar terakhir  apabila suami istri tidak mampu lagi mempertahankan rumah tangganya, suami  istri tidak sehati, tidak saling menyayangi dan mencintai, tidak ada perhatian dan tanggung jawab atas hak dan kewajiban sebagai suami istri. Perceraian merupakan perbuatan halal yang tidak disukai oleh Allah. Sebagaimana diriwayatkan dalam hadis Ibnu Umar bahwa Rasulullah bersabda “perbuatan halal yang sangat dibenci Allah adalah Talaq” (HR. Abu Daud, Hakim dan disahkan olehnya).

Banyak Perpisahan atau kegagalan berumah tangga menjadi momok tersendiri bagi yang mengalaminya. Sehingga mereka cenderung menutup diri setelahnya. Hal ini terjadi terutama apabila perpisahan itu karena perceraian yang berakhir tidak baik dan tidak saling menerima dengan ikhlas. Tapi kebanyakan semua perceraian selalu berakhir dengan tidak baik – baik.
Ada banyak alasan kenapa orang cenderung enggan membina rumah tangga lagi setelah mengalami kegagalan berumah tangga. Berikut beberapa alasannya:
  1. Trauma dan susah move on

Hampir semua perpisahan pasti menimbulkan trauma yang mendalam bagi yang mengalaminya. Entah itu yang disebabkan cerai mati maupun cerai hidup. Terlebih lagi yang perpisahanya karena adanya kekerasan dalam rumah tangga. Hal tersebut akan meninggalkan trauma psikologis yang luar biasa. Selain itu perpisahan yang disebabkan perselingkuhan juga akan mengakibatkan terkikisnya rasa percaya pada orang lain.
Trauma membuat orang akan bertindak lebih hati – hati lagi untuk mencoba melangkah membina rumah tangga. Trauma membuat seseorang  berhati – hati pula untuk kembali mempercayai orang lain yang mencoba masuk kekehidupannya sehingga membuat orang yang sudah gagal berumah tangga  enggan menikah lagi.
Susah move on? Kenapa? Karena dari jaman  sekolah SD yang ada adalah ilmu sejarah dan menghafal atau mengingat bukan pelajaran melupakan :D
  1. Malas Beradaptasi dengan sosok baru dan keluarga baru

Membiarkan dan menerima  seseorang untuk masuk kekehidupan kita berarti kita harus beradaptasi dengan dia dan segala kebiasaannya. Ini tentu tidak mudah, berusaha menyatukan presepsi hidup, kebiasaan masing – masing, beradaptasi dengan pola pikir masing – masing yang tentunya akan sangat berbeda.  Hal ini wajar mengingat dua kepala  dan dua orang yang di besarkan dari keluarga yang berbeda  cara mendidiknya.

Sudah bukan hal yang aneh apabila kita menikah dengan seseorang berarti kita menikah pula keluarganya. Dalam artian jika anda menerima seseorang menjadi bagian dari hidup kita berarti kita menerima keluarganya juga. Belum lagi apabila sudah memiliki anak-anak atau barangkali di dia juga punya anak, tentunya agak lebih sulit lagi karena bukan hanya kita saja yang harus beradaptasi tapi juga anak-anak.

Mungkin bagi orang yang mudah beradaptasi  hal itu bukanlah hal yang sulit. Tapi berbeda apabila kita termasuk orang yang sulit beradaptasi , tidak akan mudah menyesuaikan dengan orang baru di kehidupannya, kecuali orang – orang tertentu yang punya kesabaran tinggi yang mau membimbing dan menerima. Hal inilah yang salah satu yang mendasari enggan menikah lagi.
  1. Nyaman dalam Kesendirian.

Orang yang sudah lama menjalani hidup sendiri ataupun jadi single parent akan cenderung enggan menikah lagi. Adakalanya hidup sendiri memang lebih nyaman, tidak ada konflik yang terjadi karena perbedaan pendapat. Bebas mengambil keputusan sendiri tanpa mempertimbangkan pemikiran patner hidup kita. Walapun menjadi single parent juga bukan hal yang mudah. Karena semuanya harus ditangani seorang diri. Tapi setidaknya hidup menjadi lebih damai di banding berada dalam sebuah pernikahan yang  bermasalah.
  1. Belum Bertemu dengan Orang Yang Pas

Setiap orang pastilah punya sosok idaman dengan kriteria yang diinginkan. Orang  cenderung akan berkaca pada masa lalu, mengharapkan pasangan hidup yang sebaik sebelumya ataupun yang lebih baik dari sebelumnya.  Dan  tentu ini juga tidak mudah untuk menemukan sosok yang “klik” dihati.

Satu yang pasti, jangan buru – buru menikah karena keadaan. Ada kalanya bibit bebet bobot memang penting untuk dipertimbangkan. Jangan mencoba menutup mata dengan segala hal yang itu bukan menjadi kriteria kita terhadap calon pasangan. Kelak hal tersebut akan menjadi boomerang apabila dipaksakan untuk tetap menikah. Menemukan sosok yang 100 % idela dengan kita memang sulit, tapi setidaknya pilihlah yang  90 % mendekati  ideal. Number one..agama pilihan yang utama, baru yang lainnya…okeee..
  1. Mandiri

Wanita yang sudah mandiri terutama secara finansial, akan cenderung malas untuk menikah lagi. Mereka  cenderung berpikir sudah memiliki segalanya, anak- anak dan materi tentunya. Pernikahan walaupun telah gagal, mereka berpikir..hmm..”setidaknya saya sudah pernah menikah dan tahu rasanya menikah”. bisa jadi karena sudah terlalu mandiri hal tersebut menjadi alasan orang enggan menikah lagi.

Itulah 5 alasan orang cenderung enggan menikah setelah gagal berumah tangga. Walapun pada dasarnya setiap orang pasti ingin memiliki pasangan hidup, setiap orang pasti ingin menikah. Karena bagaimanapun menikah adalah ibadah.  Tapi memang harus hati hati dlaam memilih jika ingin menikah lagi..seperti tulisan yang banyak beredar di internet berikut..
“ Jangan menikah karena jatuh cinta, jangan pula menikah karena harta dan jangan menikah karena iba. Tapi menikahlah karena kau yakin bahwa bersamanya surga menjadi lebih dekat”

5 Alasan Enggan Menikah lagi Setelah Gagal Berumah tangga

Alasan Enggan Menikah Lagi setelah Gagal Berumah Tangga-Pernikahan yang bahagia tentulah impian semua orang, hanya saja sepanjang perjalanan pernikahan tidak pernah mulus seperti yang diharapkan. Gagal dalam pernikahan juga bukan merupakan hal asing lagi. Baik “gagal” yang disebabkan oleh meninggalnya salah satu pasangan maupun gagal perikahan yang disebabkan oleh perceraian. Tentunya banyak hal yang mendasari sebagai alasan enggan menikah lagi.

Kegagalan Dalam Berumah Tangga

Perceraian hanyalah pintu darurat dan harusnya menjadi jalan keluar terakhir  apabila suami istri tidak mampu lagi mempertahankan rumah tangganya, suami  istri tidak sehati, tidak saling menyayangi dan mencintai, tidak ada perhatian dan tanggung jawab atas hak dan kewajiban sebagai suami istri. Perceraian merupakan perbuatan halal yang tidak disukai oleh Allah. Sebagaimana diriwayatkan dalam hadis Ibnu Umar bahwa Rasulullah bersabda “perbuatan halal yang sangat dibenci Allah adalah Talaq” (HR. Abu Daud, Hakim dan disahkan olehnya).

Banyak Perpisahan atau kegagalan berumah tangga menjadi momok tersendiri bagi yang mengalaminya. Sehingga mereka cenderung menutup diri setelahnya. Hal ini terjadi terutama apabila perpisahan itu karena perceraian yang berakhir tidak baik dan tidak saling menerima dengan ikhlas. Tapi kebanyakan semua perceraian selalu berakhir dengan tidak baik – baik.
Ada banyak alasan kenapa orang cenderung enggan membina rumah tangga lagi setelah mengalami kegagalan berumah tangga. Berikut beberapa alasannya:
  1. Trauma dan susah move on

Hampir semua perpisahan pasti menimbulkan trauma yang mendalam bagi yang mengalaminya. Entah itu yang disebabkan cerai mati maupun cerai hidup. Terlebih lagi yang perpisahanya karena adanya kekerasan dalam rumah tangga. Hal tersebut akan meninggalkan trauma psikologis yang luar biasa. Selain itu perpisahan yang disebabkan perselingkuhan juga akan mengakibatkan terkikisnya rasa percaya pada orang lain.
Trauma membuat orang akan bertindak lebih hati – hati lagi untuk mencoba melangkah membina rumah tangga. Trauma membuat seseorang  berhati – hati pula untuk kembali mempercayai orang lain yang mencoba masuk kekehidupannya sehingga membuat orang yang sudah gagal berumah tangga  enggan menikah lagi.
Susah move on? Kenapa? Karena dari jaman  sekolah SD yang ada adalah ilmu sejarah dan menghafal atau mengingat bukan pelajaran melupakan :D
  1. Malas Beradaptasi dengan sosok baru dan keluarga baru

Membiarkan dan menerima  seseorang untuk masuk kekehidupan kita berarti kita harus beradaptasi dengan dia dan segala kebiasaannya. Ini tentu tidak mudah, berusaha menyatukan presepsi hidup, kebiasaan masing – masing, beradaptasi dengan pola pikir masing – masing yang tentunya akan sangat berbeda.  Hal ini wajar mengingat dua kepala  dan dua orang yang di besarkan dari keluarga yang berbeda  cara mendidiknya.

Sudah bukan hal yang aneh apabila kita menikah dengan seseorang berarti kita menikah pula keluarganya. Dalam artian jika anda menerima seseorang menjadi bagian dari hidup kita berarti kita menerima keluarganya juga. Belum lagi apabila sudah memiliki anak-anak atau barangkali di dia juga punya anak, tentunya agak lebih sulit lagi karena bukan hanya kita saja yang harus beradaptasi tapi juga anak-anak.

Mungkin bagi orang yang mudah beradaptasi  hal itu bukanlah hal yang sulit. Tapi berbeda apabila kita termasuk orang yang sulit beradaptasi , tidak akan mudah menyesuaikan dengan orang baru di kehidupannya, kecuali orang – orang tertentu yang punya kesabaran tinggi yang mau membimbing dan menerima. Hal inilah yang salah satu yang mendasari enggan menikah lagi.
  1. Nyaman dalam Kesendirian.

Orang yang sudah lama menjalani hidup sendiri ataupun jadi single parent akan cenderung enggan menikah lagi. Adakalanya hidup sendiri memang lebih nyaman, tidak ada konflik yang terjadi karena perbedaan pendapat. Bebas mengambil keputusan sendiri tanpa mempertimbangkan pemikiran patner hidup kita. Walapun menjadi single parent juga bukan hal yang mudah. Karena semuanya harus ditangani seorang diri. Tapi setidaknya hidup menjadi lebih damai di banding berada dalam sebuah pernikahan yang  bermasalah.
  1. Belum Bertemu dengan Orang Yang Pas

Setiap orang pastilah punya sosok idaman dengan kriteria yang diinginkan. Orang  cenderung akan berkaca pada masa lalu, mengharapkan pasangan hidup yang sebaik sebelumya ataupun yang lebih baik dari sebelumnya.  Dan  tentu ini juga tidak mudah untuk menemukan sosok yang “klik” dihati.

Satu yang pasti, jangan buru – buru menikah karena keadaan. Ada kalanya bibit bebet bobot memang penting untuk dipertimbangkan. Jangan mencoba menutup mata dengan segala hal yang itu bukan menjadi kriteria kita terhadap calon pasangan. Kelak hal tersebut akan menjadi boomerang apabila dipaksakan untuk tetap menikah. Menemukan sosok yang 100 % idela dengan kita memang sulit, tapi setidaknya pilihlah yang  90 % mendekati  ideal. Number one..agama pilihan yang utama, baru yang lainnya…okeee..
  1. Mandiri

Wanita yang sudah mandiri terutama secara finansial, akan cenderung malas untuk menikah lagi. Mereka  cenderung berpikir sudah memiliki segalanya, anak- anak dan materi tentunya. Pernikahan walaupun telah gagal, mereka berpikir..hmm..”setidaknya saya sudah pernah menikah dan tahu rasanya menikah”. bisa jadi karena sudah terlalu mandiri hal tersebut menjadi alasan orang enggan menikah lagi.

Itulah 5 alasan orang cenderung enggan menikah setelah gagal berumah tangga. Walapun pada dasarnya setiap orang pasti ingin memiliki pasangan hidup, setiap orang pasti ingin menikah. Karena bagaimanapun menikah adalah ibadah.  Tapi memang harus hati hati dlaam memilih jika ingin menikah lagi..seperti tulisan yang banyak beredar di internet berikut..
“ Jangan menikah karena jatuh cinta, jangan pula menikah karena harta dan jangan menikah karena iba. Tapi menikahlah karena kau yakin bahwa bersamanya surga menjadi lebih dekat”

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar