Dalam menjalani kehidupan ini, tentulah kita membutuhkan seorang teman. Teman  atau lebih tepatnya disebut teman dekat adalah orang yang selalu ada untuk kita disaat disaat suka maupun duka. Teman itu seperti cermin, jika kita ingin melihat seperti apa diri kita lihatlah teman dekat kita. Rasullullah bersabda :
المؤمن مر آه (اخيه)المؤمن
Seorang mukmin merupakan cerminan saudaranya yang mukmin.” (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad, no. 239; Abu Dawud, no.4918 [Ash-Shahihah, no. 926])

Memilih Teman Menurut Islam

Islam sangat menekankan perihal pemilihan teman dekat.  Seperti disebutkan dalam sebuah hadist;
" permisalan teman yang baik dan buruk, ibarat seorang pnjual minyak wangi dan seorg pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap akan mendapatkan bau asap yang tak sedap". ( HR. Bukharin 5534 & Muslim 2628 )

Berdasarkan hadist di atas, kita bisa melihat betapa pentingnya memilih teman dekat. Pilihlah teman yang bisa  membuat kita menjadi seorang yang selalu bertambah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah. Pilihlah teman yang selalu mengingatkan kita ketika kita berbuat salah. Pilihlah teman yang bisa membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik. Pilihlah teman yang tidak pernah jenuh mengingatkan kita pada akhirat, teman yang tidak  membuat kita lalai akan urusan akhirat. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda,

المرء على دين خليله فلينظر احدكم من يخالل
Seseorang itu berada pada agama teman karibnya, maka hendaklah salah seorang di antara kalian melihat siapakah yang dia jadikan teman karibnya.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ahmad).
Memilih teman bergaul serta lingkungan yang baik sangat penting, dan jangan meremehkan hal ini. Jangan sampai kita salah memilih teman yang pada akhirnya bisa menjerumuskan dalam hal - hal yang berbau maksiat dan dosa. Jangan sampai salah memilih teman yang dapat menjauhkan kita dari Allah.

Bergaul Dengan Orang Yang Baik dan Sholih

Hidup itu sebuah proses, yaitu proses menuju hidup yang lebih baik. Memilih teman hendaknya yang bisa membantu kita untuk menjalani hidup yang lebih baik lagi. Saling bahu membahu dan mengingatkan untuk menggapai ridho Allah. Bergaulah dengan orang - orang yang sholih dan Kalau bisa ikutilah majlis-majlis kajian yang akan meningkatkan keimanan kita.

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ
Sabarkanlah dirimu bersama orang-orang yang berdoa kepada Allah, pada waktu pagi dan petang, (yang mereka itu) menginginkan wajah-Nya [al-Kahfi/18: 28]

Imam Ibnu Katsîr rahimahullah dalam menafsirkan ayat ini  menyatakan, “Duduklah bersama orang-orang yang mengingat Allâh, yang ber-tahlîl (mengucapkan lâ ilâha illallâh), memuji, ber-tasbiih (mengucapkan subhaanallah), bertakbir (mengucapkan Allâhu akbar) dan memohon pada-Nya di waktu pagi dan petang di antara hamba-hamba Allâh, baik mereka itu orang-orang miskin atau orang-orang kaya, baik mereka itu orang-orang kuat maupun orang-orang yang lemah.”

Tapi bukan berarti kita tidak boleh bergaul dengan orang - orang tidak baik atau orang yang tidak se akidah. Jika kita sudah memiliki kemantapan iman dan sudah bisa istiqomah, bisa saja kita bergaul dengan meraka dengan harapan kita bisa mengajak mereka berhijrah di Jalan Allah.
Semoga kita bisa memiliki teman yang bersamanya saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, dengan demikian kita tidak menjadi orang - orang yang merugi.

Bagaimana Memilih Teman Dekat Menurut Islam?


Dalam menjalani kehidupan ini, tentulah kita membutuhkan seorang teman. Teman  atau lebih tepatnya disebut teman dekat adalah orang yang selalu ada untuk kita disaat disaat suka maupun duka. Teman itu seperti cermin, jika kita ingin melihat seperti apa diri kita lihatlah teman dekat kita. Rasullullah bersabda :
المؤمن مر آه (اخيه)المؤمن
Seorang mukmin merupakan cerminan saudaranya yang mukmin.” (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad, no. 239; Abu Dawud, no.4918 [Ash-Shahihah, no. 926])

Memilih Teman Menurut Islam

Islam sangat menekankan perihal pemilihan teman dekat.  Seperti disebutkan dalam sebuah hadist;
" permisalan teman yang baik dan buruk, ibarat seorang pnjual minyak wangi dan seorg pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap akan mendapatkan bau asap yang tak sedap". ( HR. Bukharin 5534 & Muslim 2628 )

Berdasarkan hadist di atas, kita bisa melihat betapa pentingnya memilih teman dekat. Pilihlah teman yang bisa  membuat kita menjadi seorang yang selalu bertambah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah. Pilihlah teman yang selalu mengingatkan kita ketika kita berbuat salah. Pilihlah teman yang bisa membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik. Pilihlah teman yang tidak pernah jenuh mengingatkan kita pada akhirat, teman yang tidak  membuat kita lalai akan urusan akhirat. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda,

المرء على دين خليله فلينظر احدكم من يخالل
Seseorang itu berada pada agama teman karibnya, maka hendaklah salah seorang di antara kalian melihat siapakah yang dia jadikan teman karibnya.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ahmad).
Memilih teman bergaul serta lingkungan yang baik sangat penting, dan jangan meremehkan hal ini. Jangan sampai kita salah memilih teman yang pada akhirnya bisa menjerumuskan dalam hal - hal yang berbau maksiat dan dosa. Jangan sampai salah memilih teman yang dapat menjauhkan kita dari Allah.

Bergaul Dengan Orang Yang Baik dan Sholih

Hidup itu sebuah proses, yaitu proses menuju hidup yang lebih baik. Memilih teman hendaknya yang bisa membantu kita untuk menjalani hidup yang lebih baik lagi. Saling bahu membahu dan mengingatkan untuk menggapai ridho Allah. Bergaulah dengan orang - orang yang sholih dan Kalau bisa ikutilah majlis-majlis kajian yang akan meningkatkan keimanan kita.

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ
Sabarkanlah dirimu bersama orang-orang yang berdoa kepada Allah, pada waktu pagi dan petang, (yang mereka itu) menginginkan wajah-Nya [al-Kahfi/18: 28]

Imam Ibnu Katsîr rahimahullah dalam menafsirkan ayat ini  menyatakan, “Duduklah bersama orang-orang yang mengingat Allâh, yang ber-tahlîl (mengucapkan lâ ilâha illallâh), memuji, ber-tasbiih (mengucapkan subhaanallah), bertakbir (mengucapkan Allâhu akbar) dan memohon pada-Nya di waktu pagi dan petang di antara hamba-hamba Allâh, baik mereka itu orang-orang miskin atau orang-orang kaya, baik mereka itu orang-orang kuat maupun orang-orang yang lemah.”

Tapi bukan berarti kita tidak boleh bergaul dengan orang - orang tidak baik atau orang yang tidak se akidah. Jika kita sudah memiliki kemantapan iman dan sudah bisa istiqomah, bisa saja kita bergaul dengan meraka dengan harapan kita bisa mengajak mereka berhijrah di Jalan Allah.
Semoga kita bisa memiliki teman yang bersamanya saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, dengan demikian kita tidak menjadi orang - orang yang merugi.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar