Cinta tidak mengenal usia
Cinta tidak mengenal kasta
Karena cinta hanyalah cinta...
Seperti yang sudah kita ketahui tentang pandangan umum yang berlaku di masyarakat bahwa  pernikahan ideal adalah pernikahan antara perempuan yang lebih muda dengan laki-laki yang lebih tua. Hal tersebut karena adanya anggapan bahwa Seorang suami haruslah lebih tua dan bisa bersikap lebih dewasa mengingat suami adalah imam dan kepala keluarga.

Rasulullah bersabda “Wahai Para Pemuda, barangsiapa yang telah sanggup  diantara kamu untuk menikah maka hendaklah kamu menikah. Maka sesungguhnya menikah itu  pandangan (kepada yang dilarang oleh agama) dan barangsiapa yang tidak sanggup hendaklah dia berpuasa. Maka sesunguhnya puasa itu adalah perisai baginya (HR. Bukhari dan Muslim).

Kewajiban menikah itu relative berdasarkan kemampuan tidak tergantung pada usia. Ketika merasa mampu maka menikahlah. Pernikahan itu tetang cinta, hukan tentang usia Karena usia tidak jaminan seseorang akan menjadi lebih dewasa.  Banyak pria yang usianya lebih tua tapi tingkahlakunya tidak menunjukkan kedewasaannya, Adapula pria yang lebih muda tapi perilakunya dewasa dan bertanggungjawab.

Kriteria sebenarnya dalam sebuah pernikahan bukanlah terpancang pada usia. Nabi Muhammad  berpesan “ Nikahilah olehmu karena agamanya, hartanya, dan wajah rupawannya. Tapi jika engkau ingin selamat pilihlah agamanya".

Sering kita mendengar dan melihat pemberitaan seorang kakek yang menikah dengan gadis yang jauh lebih muda.  Atau pernikahan yang suami lebih tua daripada istri. Hal tersebut mungkin sudah banyak terjadi  dan bukan merupakan hal yang aneh. Tapi bagaimana jika seorang wanita menikah dengan pria yang jauh lebih muda? Apakah ini aneh?

Sebenarnya dalam sejarah islam pernikahan dengan pria yang lebih muda juga pernah terjadi yaitu pernikahan Nabi Muhammad dan Siti Khadijah. Nabi Muhammad saat itu berusia 25 tahun dan Siti Khadijah berusia 40 tahun. Walaupun jarak usia yang berbeda jauh , pernikahan Nabi Muhammad bahagia dan harmonis.  Perbedaan usia bukan jaminan bahagia atau tidaknya sebuah pernikahan. Dan kesenjangan usia tidak menjadi penghalang sebuah pernikahan yang harmonis.

Kendala atau Hambatan Menikah dengan Pria Yang Lebih Muda

Menikah dengan pria yang lebih muda bukan berarti tidak akan mengalami hambatan atau kendala. Ada Beberapa kendala yang yang mungkin akan didapati dalam pernikahan beda usia:
  1. Aspek psikologis, masalah yang mungkin timbul adalah pola pikir dan perilaku. Pengalaman hidup, faktor lain yang bisa menimbulkan kesenjangan pola pikir dan perilaku. Wanita yang berusia lebih tua mungkin pengalaman hidupnya lebih banyak setingga ini berperan pada kematangan mental. Hal ini akan berpengaruh pada saat menanggapi sebuah peristiwa ataupun menyikapi cobaan hidup.
  2. Aspek sosiologis/ketidaksetujuan sosial. Hal ini tidak terkait dari budaya masyarakat. Perbedaan usia yang jauh antara wanita dan pria tentu akan menimbulkan “ketidaksetujuan masyarakat” bukan hanya dari masyarakat da kemungkinan dari pihak keluarga dan lingkungan sekitar.
  3. Aspek keterbatasan fisik, masalah yang muncul dengan aktifitas seksual. Wanita yang lebih tua ada kemungkinan gairah seksualnya sudah menurun hal ini tidak berlaku bagi laki-laki apalagi pria yang lebih muda. Tentu saja kondisi ini akan mempengaruhi keharmonisan rumah tangga.

Bagaimana menjalani pernikahan beda usia.

Sebelum mengambil keputusan menikah, masing – masing tentu harus yakin satu sama lain. Yakin akan kemampuan membangun cinta. Keikhlasan untuk  menerima pasangan masing-masing untuk mengharap ridha Allah. Saling percaya, saling menghormati, dan membangun komunikasi  yang baik dengan pasangan.

Jadi usia bukanlah tolak ukur kedewasaan seseorang. Kemampuan dan kualitas diri itulah yang terpenting dimana akan membuat pernikahan beda usia menjadi tetap harmonis.

source pic : girlsaskguys.com

Menikah dengan Pria Yang Lebih Muda, Why Not?



Cinta tidak mengenal usia
Cinta tidak mengenal kasta
Karena cinta hanyalah cinta...
Seperti yang sudah kita ketahui tentang pandangan umum yang berlaku di masyarakat bahwa  pernikahan ideal adalah pernikahan antara perempuan yang lebih muda dengan laki-laki yang lebih tua. Hal tersebut karena adanya anggapan bahwa Seorang suami haruslah lebih tua dan bisa bersikap lebih dewasa mengingat suami adalah imam dan kepala keluarga.

Rasulullah bersabda “Wahai Para Pemuda, barangsiapa yang telah sanggup  diantara kamu untuk menikah maka hendaklah kamu menikah. Maka sesungguhnya menikah itu  pandangan (kepada yang dilarang oleh agama) dan barangsiapa yang tidak sanggup hendaklah dia berpuasa. Maka sesunguhnya puasa itu adalah perisai baginya (HR. Bukhari dan Muslim).

Kewajiban menikah itu relative berdasarkan kemampuan tidak tergantung pada usia. Ketika merasa mampu maka menikahlah. Pernikahan itu tetang cinta, hukan tentang usia Karena usia tidak jaminan seseorang akan menjadi lebih dewasa.  Banyak pria yang usianya lebih tua tapi tingkahlakunya tidak menunjukkan kedewasaannya, Adapula pria yang lebih muda tapi perilakunya dewasa dan bertanggungjawab.

Kriteria sebenarnya dalam sebuah pernikahan bukanlah terpancang pada usia. Nabi Muhammad  berpesan “ Nikahilah olehmu karena agamanya, hartanya, dan wajah rupawannya. Tapi jika engkau ingin selamat pilihlah agamanya".

Sering kita mendengar dan melihat pemberitaan seorang kakek yang menikah dengan gadis yang jauh lebih muda.  Atau pernikahan yang suami lebih tua daripada istri. Hal tersebut mungkin sudah banyak terjadi  dan bukan merupakan hal yang aneh. Tapi bagaimana jika seorang wanita menikah dengan pria yang jauh lebih muda? Apakah ini aneh?

Sebenarnya dalam sejarah islam pernikahan dengan pria yang lebih muda juga pernah terjadi yaitu pernikahan Nabi Muhammad dan Siti Khadijah. Nabi Muhammad saat itu berusia 25 tahun dan Siti Khadijah berusia 40 tahun. Walaupun jarak usia yang berbeda jauh , pernikahan Nabi Muhammad bahagia dan harmonis.  Perbedaan usia bukan jaminan bahagia atau tidaknya sebuah pernikahan. Dan kesenjangan usia tidak menjadi penghalang sebuah pernikahan yang harmonis.

Kendala atau Hambatan Menikah dengan Pria Yang Lebih Muda

Menikah dengan pria yang lebih muda bukan berarti tidak akan mengalami hambatan atau kendala. Ada Beberapa kendala yang yang mungkin akan didapati dalam pernikahan beda usia:
  1. Aspek psikologis, masalah yang mungkin timbul adalah pola pikir dan perilaku. Pengalaman hidup, faktor lain yang bisa menimbulkan kesenjangan pola pikir dan perilaku. Wanita yang berusia lebih tua mungkin pengalaman hidupnya lebih banyak setingga ini berperan pada kematangan mental. Hal ini akan berpengaruh pada saat menanggapi sebuah peristiwa ataupun menyikapi cobaan hidup.
  2. Aspek sosiologis/ketidaksetujuan sosial. Hal ini tidak terkait dari budaya masyarakat. Perbedaan usia yang jauh antara wanita dan pria tentu akan menimbulkan “ketidaksetujuan masyarakat” bukan hanya dari masyarakat da kemungkinan dari pihak keluarga dan lingkungan sekitar.
  3. Aspek keterbatasan fisik, masalah yang muncul dengan aktifitas seksual. Wanita yang lebih tua ada kemungkinan gairah seksualnya sudah menurun hal ini tidak berlaku bagi laki-laki apalagi pria yang lebih muda. Tentu saja kondisi ini akan mempengaruhi keharmonisan rumah tangga.

Bagaimana menjalani pernikahan beda usia.

Sebelum mengambil keputusan menikah, masing – masing tentu harus yakin satu sama lain. Yakin akan kemampuan membangun cinta. Keikhlasan untuk  menerima pasangan masing-masing untuk mengharap ridha Allah. Saling percaya, saling menghormati, dan membangun komunikasi  yang baik dengan pasangan.

Jadi usia bukanlah tolak ukur kedewasaan seseorang. Kemampuan dan kualitas diri itulah yang terpenting dimana akan membuat pernikahan beda usia menjadi tetap harmonis.

source pic : girlsaskguys.com

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar